Pembaharu
Dua hari yang lalu
Disamping tong sampah disebuah pos ronda
Seorang kakek tua menyiapkan pesta kecil
Ia mengingat kembali masa ia berjuang
Mbah masuri, apa yang hendak mbah lakukan?
Hari ini adalah hari lahir kami, jadi mbah menyibukkan diri untuk menyiapkan pesta kecil
Pesta berlalu tanpa sorak sorai, air mata jatuh tanpa terhitung tetesnya
Mbah masuri, kenapa mbah menangis untuk pesta ini?
Bagi mbah, air mata ini kebahagiaan, air mata ini juga duka
Bahagia melihat kalian tidak lagi dijajah bangsa asing, berduka melihat kalian terjajah bangsa sendiri
Apakah sedikitpun kalian tidak menyadarinya?
Apakah nyanyian kalian masih bebas bak burung terbang?
Tidak, tidak, kalian masih terkurung dalam kebebasan
Namun mbah tak bisa hidup bebas melihat kalian
Perjuangan mbah dan cita-cita sahabat yang telah gugur belum berakhir
Tapi,,tapi kenapa kalian mengira kami telah merdeka dan kalian pun merdeka
Kalian menganggap semua ini telah selesai, kalian menganggap kami telah mati
Mengirimkan rangkaian bunga pada tanggal kematian atas kami yang kalian tentukan
Mengukir nama kami sebagai nama jalan disetiap sudut kota ini
Ingat anak muda
Kami belum mati
Kami tersimpan dalam hati diantara kalian yang masih mengepalkan tangan perjuangan atau yang terukir dalam pemikir pembaharuan
Ya,,itu yang mbah maksud perjuangan
Kemaslah barangmu dan pulanglah
Jangan kau habiskan tenagamu disini
Karena masih banyak yang harus diselesaikan
Zhu Asr 9 November 2014
0 comments:
Post a Comment