Wednesday, November 19, 2014

Pembaharu


Dua hari yang lalu

Disamping tong sampah disebuah pos ronda

Seorang kakek tua menyiapkan pesta kecil

Ia mengingat kembali masa ia berjuang

Mbah masuri, apa yang hendak mbah lakukan?

Hari ini adalah hari lahir kami, jadi mbah menyibukkan diri untuk menyiapkan pesta kecil

Pesta berlalu tanpa sorak sorai, air mata jatuh tanpa terhitung tetesnya

Mbah masuri, kenapa mbah menangis untuk pesta ini?

Bagi mbah, air mata ini kebahagiaan, air mata ini juga duka

Bahagia melihat kalian tidak lagi dijajah bangsa asing, berduka melihat kalian terjajah bangsa sendiri

Apakah sedikitpun kalian tidak menyadarinya?

Apakah nyanyian kalian masih bebas bak burung terbang?

Tidak, tidak, kalian masih terkurung dalam kebebasan

Namun mbah tak bisa hidup bebas melihat kalian

Perjuangan mbah dan cita-cita sahabat yang telah gugur belum berakhir

Tapi,,tapi kenapa kalian mengira kami telah merdeka dan kalian pun merdeka

Kalian menganggap semua ini telah selesai, kalian menganggap kami telah mati

Mengirimkan rangkaian bunga pada tanggal kematian atas kami yang kalian tentukan

Mengukir nama kami sebagai nama jalan disetiap sudut kota ini

Ingat anak muda

Kami belum mati

Kami tersimpan dalam hati diantara kalian yang masih mengepalkan tangan perjuangan atau yang terukir dalam pemikir pembaharuan

Ya,,itu yang mbah maksud perjuangan

Kemaslah barangmu dan pulanglah

Jangan kau habiskan tenagamu disini

Karena masih banyak yang harus diselesaikan
Zhu Asr 9 November 2014

0 comments:

Post a Comment