Titik nol tatapanku
angin menyapa seakan mengajakku untuk tidur melupakan semua tanggung jawab yang ada digepalan tangan
Panasnya terik matahari menamparku sehingga aku diam terpaku
bersama lunglainya amanah yang diberikan padaku
Datangnya gelap malam menggoda pikiranku untuk mengingat setiap noda-noda hitam yang terus menempel di jiwaku yang tak pernah ku hiraukan
Aku masih menikmati itu
Menikmati musim gugurnya nurani ku
Aku masih bangga dengan itu
Banggga dengan kandasnya akal ku
Hati enggan untuk berontak
Pikiran malu untuk memulai
Tersenyum untuk setiap kesalahan yang ku akui
tuk katakan pada dunia harmoninya suasana
Sampai saat musim gugur nuraniku meninggalkanku untuk sementara
zhu_asr 19 November 2009
0 comments:
Post a Comment